Anggaran Rumah-Tangga (ART) KAJI [Draft]

KETENTUAN UMUM

BAB I

Pasal 1

  1. KAJI merupakan organisasi kemasyarakatan yang turut serta dalam pembangunan Republik Indonesia
  2. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan uraian atau penjabaran dan/atau memuat hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam anggaran dasar.
  3. Musyawarah Anggota KAJI merupakan pemegang kekuasaan tertinggi KAJI
  4. Musyawarah Anggota Istimewa KAJI adalah musyawarah yang diadakan sehubungan dengan keadaan yang memaksa yang mempunyai kekuasaan sejajar dengan Musyawarah Anggota KAJI.
  5. Rapat Kerja adalah rapat pengurus dan penanggung jawab yang dipimpin oleh Ketua KAJI
  6. Ketua KAJI adalah orang yang diserahkan tanggung jawab untuk memegang kekuasaan tertinggi dibawah Musyawarah Anggota KAJI
  7. Pengurus adalah pengurus KAJI

BAB II

Struktur Pengurus

Pasal 2

  1. Ketua KAJI dipilih dan diangkat oleh Musyawarah Anggota KAJI dengan berpedoman pada Anggaran Rumah Tangga KAJI.
  2. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari:
    1. Ketua
    2. Sekretaris Jenderal
    3. Bendahara
    4. [*]
    5. [*] (Poin c dan e sebelumnya diisi dengan Komite berikutnya akan didiskusikan dengan anggota)

Pasal 3

  1. Tempat dan kedudukan
  2. Tempat dan kedudukan KAJI adalah di [*]

BAB III

Ketua KAJI

Pasal 4

Tugas dan Fungsi

Ketua KAJI mempunyai tugas dan fungsi:

  1. Menjabarkan dan menjalankan kegiatan KAJI;
  2. Menjembatani informasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh KAJI kepada anggotanya;
  3. Membuat rencana program kerja KAJI dan melaksanakannya;
  4. Menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang sejalan dengan tujuan organisasi KAJI.

Pasal 5

Wewenang

Ketua KAJI mempunyai wewenang:

  1. Mengangkat dan memberhentikan Pengurus;
  2. Mengkoordinasikan KAJI;
  3. Membuat kegiatan-kegiatan yang dianggap perlu dan
  4. sesuai dengan fungsinya sebagai Ketua;
  5. Menjatuhkan sanksi berdasarkan ketentuan pasal 15 ayat 1.

Pasal 6

Wewenang Ketua KAJI tidak tak terbatas

Pasal 7

Masa Jabatan

  • Masa jabatan Ketua KAJI adalah [*] tahun kepengurusan;
  • Ketua KAJI dapat dipilih/hanya dapat dipilih* untuk [*] periode kepengurusan

Pasal 8

  1. Rangkap Jabatan
  2. [ditentukan kemudian oleh diskusi anggota]

Bab IV

Keanggotaan

Anggota KAJI adalah:

  1. Anggota bidang Akademik/Peneliti yaitu seluruh anggota KAJI yang memiliki kompetensi akademis dan berprofesi dibidang akademik seperti peneliti, dosen, mahasiswa, dsb;
  2. Anggota bidang Praktisi yaitu seluruh anggota KAJI yang memiliki kompetensi akademis dan berprofesi dibidang praktis seperti praktik kedokteran, hukum, konsultan, dsb;
  3. Anggota bidang [*] yaitu seluruh anggota KAJI yang memiliki kompetensi dalam berbagai bidang yang berguna bagi Republik Indonesia dalam berhubungan dengan Kekaisaran Jepang.

BAB V

Badan Kelengkapan

Pasal 10

  1. Badan Kelengkapan adalah:
  2. Musyawarah Anggota;
  3. Musyawarah Istimewa Anggota;
  4. Rapat Kerja

Pasal 11

Musyawarah Anggota

  1. Musyawarah Anggota mempunyai tugas:
    1. Menetapkan Tata Tertib Musyawarah Anggota*;
    2. Meminta pertanggungjawaban Ketua KAJI;
    3. Menetapkan Anggaran Rumah Tangga KAJI;
    4. Memilih dan mengangkat Ketua KAJI;
  2. Musyawarah Anggota mempunyai wewenang:
    1. Menerima atau menolak
    2. pertanggungjawaban Ketua KAJI;
    3. Mengubah Anggaran Rumah Tangga KAJI;
    4. Menerima dan mengesahkan atau mencabut status keanggotaan KAJI;
    5. Memberikan rekomendasi program kerja;
    6. Musyawarah Anggota diadakan [*] kali dalam [*] tahun kepengurusan;
    7. Musyawarah Anggota dihadiri oleh anggota KAJI dan Peninjau.

Pasal 12

  1. Dalam keadaan memaksa dapat diadakan Musyawarah Istimewa Anggota yang disetujui oleh sekurang-kurangnya ½ (n) + 1* anggota yang ada.
  2.  Yang dimaksud keadaan memaksa adalah:
    1. Ketua KAJI meninggal dunia;
    2. Ketua KAJI menderita sakit yang tidak memungkinkan ia untuk menjalankan tugasnya;
    3. Ketua KAJI tidak lagi menjadi anggota KAJI;
    4. Ketua KAJI melakukan kegiatan menyimpang dari:
      1. Hukum yang berlaku di Indonesia;
      2. Anggaran Dasar KAJI
      3. Anggaran Rumah Tangga KAJI;
      4. Rekomendasi Musyawarah Anggota.
  3. Ketua KAJI karena sesuatu hal tidak dapat melakukan tugas sebanyak-banyaknya dalam jangka waktu [*] bulan.Hal-hal yang mendesak berdasarkan pertimbangan Ketua KAJI yang kemudian memiliki wewenang untuk melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi keadaan memaksa seperti yang tercantum dalam ayat (2) di atas.

Pasal 13

Rapat Kerja

  1. Rapat Kerja diadakan sekurang-kurangnya [*] kali dalam [*] bulan.
  2. Rapat Kerja dihadiri oleh pengurus dan penanggung jawab kegiatan.
  3. Rapat Kerja mengikuti tata-cara pengambilan keputusan dalam Musyawarah Anggota

BAB VI

Pendanaan

Pasal 14

  1. Pendanaan KAJI diperoleh dari:
    1. Iuran wajib anggota;
    2. Sumbangan yang tidak mengikat;
    3. Usaha-usaha yang sah dan halal serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KAJI;
  2. Iuran wajib anggota adalah Rp. [*], – per [*].

BAB VII

Sanksi

Pasal 15

  1. Sanksi diberikan kepada anggota KAJI yang melakukan penyimpangan terhadap
    1. Hukum yang berlaku di Indonesia;
    2. Anggaran Dasar KAJI
    3. Anggaran Rumah Tangga KAJI;
    4. Rekomendasi Musyawarah Anggota.
  2. Pemberian sanksi yang berupa pencabutan jabatan terhadap Ketua KAJI dilakukan melalui ketetapan Musyawarah Istimewa Anggota.
  3. Anggota KAJI yang akan diberi sanksi diberikan kesempatan untuk menyampaikan pembelaan dalam Rapat Kerja atau Rapat yang khusus diadakan untuk itu.
  4. Pemberian sanksi kepada anggota KAJI atas tindakan sebagaimana telah di atus dalam pasal 15 ayat (1) dilakukan oleh Ketua KAJI, setelah melalui Rapat Kerja, secara tertulis.
  5. Sanksi yang diberikan secara tertulis oleh Ketua KAJI berupa:
    1. Teguran;
    2. Peringatan;
    3. Pencabutan keanggotaan.

Bab VIII

Aturan Perubahan

Pasal 16

  1. Usulan perubahan yang diajukan harus disetujui sekurang-kurangnya ½(n) + 1*.
  2. Putusan harus disetujui oleh sekurang-kurangnya ½(n) + 1* anggota yang hadir.

Bab IX

Aturan Tambahan

Pasal 17

Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan ditentukan kemudian dalam peraturan pelaksana.

Bab X

Penutup

Pasal 18

Aturan Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di  : [*]
Pada Tanggal : [*]

PRESIDIUM

KETERANGAN:
[*]/* = Akan ditentukan kemudian/akan didiskusikan kemudian.